Memaknai Kata “Allahu Akbar”
dalam Dimensi Fisika

M. Anas Thohir

Dosen KSDP, UM

Pendahuluan

Bagaimana tidak, kita sebagai seorang muslim menggunakan kata ini setiap hari. Kita tahu bahwa ketika Adzan tiba, kata Allahu Akbar didengungkan. Pada waktu shalat, kata Allahu Akbar kita ucapkan pada saat takbirotul ikrom sampai selepas sujud terakhir sebelum tahiyat akhir. Ini berjumlah 94 kali dalam sholat limawaktu. Ini belum dihitung pada saat wirid dan dzikir lainnya. Bahkan pada hari raya baik Idul fitri maupun Idul adha, kata ini akan dilafazkan semalaman. Meskipun demikian, apakah kita tahu maknanya? Apakah kita telah meresapi dengan makna itu? Tahukan kita bahwa makna kata Allahu Akbar dapat didekati secara fisika? Sebelum menguraikan lebih lanjut, kita perlu ketahui bahwa penerjemahan Bahasa Arab Akbar ke Bahasa Indonesia terdapat perdebatan. Ada yang mengartikan “lebih besar” dan ada juga yang mengartikan “maha besar”. Pada makna pertama, secara bahasa arab, penerjemahan ini tidak menyalahi kaidah. Ini sebagaimana penerjemahan dalam QS. Ghafir Ayat 57. “Sungguh, penciptaan langit dan bumi itu lebih besar daripada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”. Namun, ketika makna pertama ini diterapkan dalam kata Allahu Akbar, yaitu Allah lebih besar, ini akan menuai kritik. Bagaimana Allah dapat dibandingkan dengan sesuatu. Pemaknaan ini bahkan bertentangan dengan sifat Allah dalam QS. Al Ikhlas Ayat 4. “Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia (Allah). Pemaknaan kedua mungkin lebih sesuai untuk diterapkan dalam kata Allahu Akbar dengan arti Allah Maha Besar. Ini bermakna superlative yang berarti ter atau paling. Pemaknaan ini juga sesuai dengan Hadist Nabi sebagai mana berikut. Dari Addi bin Hatim, Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Addi, apa yang membuatmu lari? Apakah perkataan laailaaha illallah (tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah) membuat engkau lari Apakah engkau tahu ada sesembahan selain Allah? Wahai Addi, apa yang membuatmu lari? Apakah perkataan Allahu Akbar membuat engkau lari? Apakah engkau tahu ada sesuatu yang lebih besar daripada Allah? Maka hal ini membatalkan perkataan mereka yang menjadikan ‘akbar’ bermakna sangat besaR” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Hibban).

Bersandar pada makna yang kedua,kata Allahu Akbar dapat dimaknai dengan pendekatan ilmu fisika. Allahu Akbar berarti Allah Maha Besar dan tidak ada tandingannya, termasuk dibandingkan dengan alam semesta. Ingat, bahwa Alam semesta bukan hanya dimensi makroskopis berupa planet, bintang, galaksi, gugus galaksi, dan super gugus. Kita juga dapat berbicara dari sisi mikrokopik yang berupa atom, materi, dan energi. Sekali lagi inibukan bermaksud untuk membandingkan Allah dengan ciptaan-Nya. Namun, kita dapat melihat kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya. Tujuan tulisan ini adalah memaknai betapa Maha Besarnya Allah, sehingga mampu menciptakan jagat raya yang masih misteri besarnya.